ACT Berangkatkan Keluarga Zul Firmansyah, Korban Penembakan ke Selandia Baru

Istimewa

JAKARTA/86 -- Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut merasakan duka terkait tragedi kemanusian di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat 15 Maret 2019 dimana puluhan orang tewas dan lainnya luka akibat penembakaan.

ACT bertindak cepat dengan memberikan santunan dan bantuan bagi para korban peristiwa itu. Tak hanya itu, ACT turut memfasilitasi keberangkatan para keluarga korban warga negara Indonesia (WNI) ke Selandia Baru.

ACT akan memberangkatkan empat orang, yaitu Handra Yaspita, Nurhamidah, Yulierma, dan Alhamdani, sebagai pihak keluarga Zul Firmansyah (40) dan Averro’es Omar Syah (2) salah satu WNI korban penembakan Selandia Baru.

" Zulfirmansyah harus segera bertemu keluarga. Dia sudah menjalani dua kali operasi dan kondisinya sudah semakin membaik," kata Wakil Presiden Senior ACT N Iman Akbari dalam jumpa pers di kantor ACT, Menara 165, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2019).

Iman mengatakan, penembakan massal di Christcurch merupakan bencana kemanusiaan yang menggugah rasa kemanusiaan setiap orang.

"Harus dipahami, kecepatan menjadi kunci di ranah kemanusiaan. Kemanusiaan memiliki sifat universal. Siapa pun yang memiliki hati nurani, pasti tersentuh dan terajak melihat bencana kemanusiaan di Christchurch," ungkap Iman.

Handra Yaspita, salah satu kakak Zulfirmansyah yang turut berangkat ke Selandia Baru, mengatakan ajakan ACT merupakan jawaban atas doa keluarga yang sempat putus harapan.

" Malam setelah kejadian, saat diwawancarai wartawan, saya sempat menyampaikan permintaan kepada pemerintah untuk memfasilitasi kami untuk menengok adik bungsu kami. Alhamdulilah doa kami terwujud," kata Handra.

Handra menyebut, Zulfirmansyah mendapat banyak tembakan dalam kejadian penembakan massal tersebut. Untuk itu, ia meminta doa kepada masyarakat Indonesia agar Zulfirmansyah bisa sembuh kembali seperti sedia kala.

"Ada yang membuat kami terharu, kejadian yang menimpa adik kami ini membuat umat Islam bisa bersatu. Bahkan banyak warga Selandia Baru yang menjadi mualaf memeluk agama Islam," tuturnya.

Sementara, kakak Zulfirmansyah lainnya, Yulierma, mengatakan kedatangan keluarga ke Selandia Baru juga untuk menguatkan istri dan anak Zulfirmansyah yang ada di sana.

" Istrinya warga negara Amerika Serikat yang seorang perlu dikuatkan bahwa kejadian ini merupakan bagian dari perjuangan," ungkapnya.

Keberangkatan kali ini, Tim ACT akan membawa bantuan yang telah terkumpul dari masyarakat Indonesia tidak hanya untuk para WNI yang menjadi korban, namun semua korban penembakan, hingga renovasi masjid Linwood Avenue dan Al-Noor di Kota Christchurch. (tribunnews)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar