Banjir Mulai “Mengancam” Rohil

Seorang anak SD Sekolah Lokal Jauh di Kecamatan Rantai Kopar, Rohil mengayuh sepeda ditenggah banjir didepan sekolah

PUJUD --- Tingginya curah hujan baik yang terjadi didaerah hulu dan hilir sejauh ini mulai berdampak pada meningkatnya volume air.  

Untuk kecamatan Pujud, sejumlah kepenghuluan langganan pun sudah mulai dilanda banjir. Misalnya, kepenghuluan Air Hitam, Ulak Kemahang, kepenghuluan Siarang-arang Rokan.

Menurut informasi yang berhasil dirangkum Riau86.com menyebutkan, bahwa ketinggian air didaerah tersebut sangat bervariasi. Dan sejauh ini, banjir mulai masuk kepemukiman, namun air belum masuk rumah warga.

Ada ratusan rumah yang terendam banjir kiriman ini. Saat ini sebagian warga yang terkena banjir sudah ada yang mengungsi, karena rumahnya tidak bisa untuk tempat tinggal lagi.

Banjir yang melanda wilayah itu diduga karena meluapnya anak Sungai Rokan. Sehingga luapan banjir itu juga dikirim sampai ke pemukiman warga di Kepenghuluan Siarang-arang Rokan. 

Selain rumah warga yang terendam banjir, jalan penghubung yang ada di wilayah terkena banjir juga tenggelam sampai ke pinggang orang dewasa. Hal ini membuat warga setempat terpaksa harus memakai perahu sampan untuk bepergian, berhubung kendaraan roda dua atau empat, tidak bisa lagi dipakai.

‘’Banyak anak sekolah terpaksa harus memakai perahu sampan, untuk berangkat dan pulang dari sekolah. Biasanya mereka memakai sepeda atau diantar orangtuanya. Dengan kondisi saat ini kendaraan tidak bisa lagi dipakai, hanya perahu sampan saja sebagai alat transportasi yang aman dan akurat,’’ kata Syawal salah seorang warga. 

Bahkan, lanjutnya lagi pemerintah kepenghuluan juga sudah mengimbau kepada warga yang belum mengungsi, untuk bisa terus memasang kewaspadaan. Mengingat kondisi banjir tentu nantinya bisa mendatangkan berbagai tingkat bahaya, selain bibit penyakit, banjir juga bisa meregut korban jika tidak berhati-hati.

Camat Pujud,  Hasyim SP kemarin tidak menafikkan hal tersebut. " Kita sudah meminta pihak kepenghuluan agar terus meningkatkan pemantauan dan pengawasan didaerahnya masing-masing " katanya. 

Selain itu, lanjutnya lagi pihaknya juga menghimbau kepada para penghulu agar segera melaporkan setiap ada perkembangan.  " Sampai saat ini, banjir memang sudah menenggelamkan lahan pertanian dan perkebunan warga. Dan untuk itu semua penghulu agar segera melaporkan setiap ada perkembangan," ungkap Hasyim kemarin. 

Kejadian tak jauh berbeda juga terjadi di kecamatan Rantau Kopar.  Bahkan,  akibat semakin tingginya air, sejauh ini mengakibatkan ratusan unit rumah dan fasilitas umum yang mulai terendam banjir. 

Tidak hanya disitu saja, dua hari terakhir aktivitas dikantor kepenghuluan Rantau Kopar juga terpaksa dialihkan ke kantor camat. Hal ini karena kantor kepenghuluan sudah terendam. 

Sementara itu,  berdasarkan informasi yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber menyebutkan,  bahwa musibah banjir juga mulai terjadi disejumlah titik kecamatan Bangko Pusako. Setidaknya ratusan hektare lahan kelapa sawit warga yang ada di KM 8, KM 11 dan KM 16 mulai terendam banjir. (Armind)


[Ikuti Riau86.com Melalui Sosial Media]






Loading...

Tulis Komentar